Ditemukan "spesies" Awan Baru





Kalangan amatir pengamat langit menemukan"spesies" awan baru. Awan itu kali pertama terlihat di Cedar Rapids,Iowa, Amerika Serikat, pada 2006. Selanjutnya, awan juga terlihat di Perancis,Norwegia, dan beberapa wilayah lain.

Organisasi Cloud Appreciation Society (CAS)yang berbasis di Inggris menamai awan tersebut Undulatus asperatus. CAS tengah mengajukan agar awan itu diakuikebaruannya oleh World Meteorological Organisation di Geneva dan dimasukkandalam International Cloud Atlas.

Dalam upaya untuk mendapatkan pengakuan resmi,CAS telah mengumpulkan banyak gambar awan tersebut serta melakukan penelitianyang kebanyakan dilakukan di Reading University.

Graeme Anderson, meteorolog dari ReadingUniversity, mengungkapkan bahwa Undulatus asperatus mirip dengan awan Mammatus.Perbedaannya adalah, Undulatus asperatuslebih bergelombang.

Gavin Pretor-Pinney, pendiri CAS,mengungkapkan bahwa Undulatus asperatus memang jenis awan baru. Ia menyatakanbeberapa hasil penelitiannya di Royal Meteorological Society.

Pretor-Pinney seperti dikutip Daily Mail,mengatakan, "Awan ini lebih hangat, lembab, dan lebih dingin di bagianatas, udara yang lebih kering di bagian bawah dengan batasan yang jelas diantara keduanya."

Saat ini, pendukung CAS tengah berharap-harapcemas, menunggu apakah Undulatus asperatus memang bisa diklasifikasikan sebagaiawan baru. Studi pada awan tersebut terus dilakukan.

Jika awan itu dinyatakan sebagai jenis baru,maka CAS membuat prestasi penting. Undulatus asperatus akan menjadi jenis awan barupertama yang ditemukan sejak Cirrus intortus pada tahun 1951.

"Mengamati awan adalah hal penting untukmendokumentasikan efek pemanasan global di langit. Awan dapat memberikanjawaban tentang suhu dan perubahan iklim di tahun-tahun mendatang," kataPretor-Pinney.

Saat ini, semakin banyak orang tertarikmengamati awan. Sebagai gambaran, anggota CAS sudah berjumlah 30.903 orang.

Tahun depan, CAS akan meluncurkan aplikasipengamatan awan yang memungkinkan pengguna berbagi potret dan lokasi terjadinyaawan. Unggahan pengguna dapat digunakan untuk kegiatan penelitian.












Follow On Twitter