Keajaiban Datang Setelah Indung Telurku Diangkat



Keajaiban Datang Setelah Indung Telurku Diangkat [ www.BlogApaAja.com ]

Setiap wanita memiliki naluri keibuan, akuyakin, semua wanita ingin menjadi seorang ibu, aku pun demikian. Setelahmenikah, impian terbesarku adalah segera mengandung dan menimang buah hati. Akutidak sabar menanti seorang anak memanggilku dengan sebutan "Bunda,"dan "Ayah," pada suamiku.

Bulan demi bulan berlalu, aku menunggu hinggaalat uji kehamilan menunjukkan tanda positif, tetapi impianku sepertinya masihjauh. Hasil tes kehamilan selalu menunjukkan tanda negatif. Hingga akhirnya,tahun demi tahun berlalu. Hingga usia pernikahanku menginjak tiga tahun, akubelum menemukan tanda-tanda kehamilan.

Entah berapa kotak alat uji kehamilan yangsudah aku habiskan, aku sudah tidak lagi menghitungnya. Kecemasanku semakinmemuncak, mengapa aku belum juga hamil. Padahal, teman dan keluargaku yangmenikah belakangan sudah menimang buah hati. Selama ini aku tidak merasakankeanehan pada siklus menstruasiku, hasil pemeriksaan dokter juga baik. Suamikusehat, aku juga. Aku terus berharap dan berdoa.

Tidak puas hanya memeriksakan kesehatan disatu dokter, aku dan suami mencoba dokter lain. Di sana, kami melakukanpemeriksaan yang lebih banyak. Hingga akhirnya diketahui bahwa salah satu tumorjinak menggerogoti indung telur bagian kanan. Dunia rasanya runtuh. Akumenangis sejadi-jadinya saat dokter menjelaskan bahwa satu indung telurku harusdiangkat. Saat itu, rasanya harapan menjadi ibu hilang separuh. Aku masihingat, suamiku duduk di sampingku, menggenggam tanganku dengan erat danmembiarkan aku menangis di bahunya.

Suamiku tahu bahwa aku akan sulit menjalanioperasi tersebut, tetapi dia meyakinkan aku bahwa yang terpenting adalahkesehatanku. Masih ada harapan karena hanya satu indung telurku yang diangkat.Akhirnya operasi itu berhasil, tumor itu diangkat dari tubuhku, separuhharapanku ikut lenyap bersamaan dengan hilangnya satu indung telur.

Walaupun operasi sudah dilakukan, bulan demibulan berlalu dan aku belum juga menunjukkan tanda-tanda kehamilan. Semua carasudah aku coba, mulai dari pengobatan modern hingga tradisional. Mertuaku mulaitidak sabar dan sedikit demi sedikit menyalahkanku. Jika sudah begitu, akuhanya bisa menangis. Sekali lagi, aku sungguh bersyukur memiliki suamipenyabar, yang tidak meninggalkanku dalam kondisi ini.

Doaku tidak pernah putus. Hingga pada akhirnyaaku memasrahkan semuanya pada Tuhan. Jika memang yang terbaik adalah kondisiini, aku menerimanya. Aku tidak lagi mendesak Tuhan agar segera memberiku anak.Jujur, kadang aku menyalahkan Tuhan atas kondisiku. Kenapa harus aku yangmengalaminya? Di luar sana, ada banyak ibu yang tega membuang bayinya.Sedangkan aku, aku bersumpah akan merawat mereka dengan baik. Aku kembalimeyakinkan diri bahwa Tuhan tahu yang terbaik, aku tidak boleh berburuk sangkapada-Nya.

Hingga pada suatu hari aku merasakan mual danpusing. Aku pikir tubuhku terlalu lelah, akhirnya aku iseng melakukan tes ujikehamilan. Inilah keajaiban yang aku nantikan. Tanda (+) muncul di alat ujikehamilan. Aku hampir tidak percaya, dan untuk memastikannya, aku melakukan tesdi klinik kesehatan. Hasilnya sama, positif. Aku kembali menangis, tapi kaliini adalah tangis bahagia. Aku berjanji akan menjaga kandungan ini dengan baikhingga dia lahir ke dunia.

Sembilan bulan berlalu dengan cepat, akhirnyaaku bisa mendengar tangis pertama buah hatiku. Buah hati yang selalu akurindukan. Kebahagiaanku semakin lengkap. Aku punya suami yang begitu baik dansabar, juga tangisan bayi yang melengkapi kehidupan kami.

Tiga tahun berlalu, putri kami tumbuh sehatdan menjadi anak yang menggemaskan. Saat kisah ini kutulis, aku sedangmengandung enam bulan. Pendapat orang-orang yang mengatakan bahwa kemungkinanwanita sepertiku tidak akan bisa hamil terpatahkan. Keajaiban itu ada, dan akupercaya.


Follow On Twitter